Monday, July 6, 2020

Mengatasi Kejenuhan Belajar Di Rumah Dengan Bermain Layangan Bapangan Ala Remaja Poitan


Kejenuhan yang timbul sebagi dampak pandemi Corona bagi para remaja usia sekolah cukup terasa. Aktivitas belajar mengajar di sekolah pun juga ikut terhenti dan para remaja tersebut belajar online #dirumahaja. Maka untuk mengurangi kejenuhan tidak adanya aktivitas belajar secara fisik. Bermain layangan bapangan menjadi pilihan selain game online seperti yang dilakukan para remaja Poitan ini.

Kreativitas Dan Kebersamaan
Dalam bermain layangan bapangan bukan hanya sekedar menerbangkannya ke langit saja. Tetapi krativitas dan kebersamaan dalam membuat layangan bapangan tersebut, menjadi daya tariknya. Mulai dari membelah bambu hingga membuat pola dan desain layangan tersebut, sebagaimana berikut:
1. Memanfaatkan Sisa Bambu
Tidak adanya aktivitas yang lain selain belajar, menimbulkan rasa bosan. Dan ketika mendapatkan banyak batang bambu sisa renovasi atap bangunan rumahnya, Tian pun mencoba berkreasi membuat layangan bapangan. Yang kemudian diikuti  beberapa remaja dukuh Poitan lainnya, seperti; Rama, Nanda dan kawan-kawan.  
Para orangtua pun tidak mempermasalahkan ketika para remaja tersebut bermain layangan bapangan. Selain mendorong kreativitas juga dapat menghemat pengeluaran kuota bermain game, seperti yang selama ini dilakukan.  Selain itu dengan bermain bersama juga dapat membangun solidaritas dan kebersamaan di kalangan remaja tersebut.
2. Membuat kerangka Layangan
Sebelum bermain layangan bapangan, Tian dan kawan-kawannya mulai memilih dan menyiapkan bambu yang akan dibelah.  Setelah bambu yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dibelah dengan panjang dan ketebalan tertentu. Kemudian bilah bambu tersebut dibersihkan dari serat-seratnya yang tajam.
Selanjunya bilah-bilah bambu di susun dan diikat sesuai dengan model kerangka yang diinginkan. Dan disinilah kreativitas para remaja tersebut mulai tampak. Selain membentuk kerangka layangan, Tian dan kawan-kawan juga melengkapinya dengan sendaren. Yang dapat menimbulkan bunyi khas ketika tertiup angin.
3. Desain Pola Yang menarik
Setelah kerangka layangan terbentuk sesuai dengan gaya dan kreativitas yang dimiliki remaja dukuh Poitan tersebut. Maka, dilanjutkan dengan menempelkan kertas pada kerangka layangan bapangan tersebut. kesabaran dan ketelatenan menjadi bagian dari proses penempelan kertas minyak ini, agar tidak sobek atau rusak. 
Agar dalam bermain layangan bapangan semakin menarik. Maka, layangan tersebut diberi pola desain dan warna yang unik dan menarik, sesuai kreativitas masing-masing. Serta menjadi ciri yang membedakan kreativitas masing-masing remaja dukuh Poitan tersebut.
4. Pemasangan Tali Goci
Setelah desain gambar dan pewarnaanya selesai, selanjutnya dilakukan pemasangan tali gocinya. Yang selalu menjadi kunci utama agar layangan bapangan dapat terbang dengan stabil adalah pemasangan tali gocinya. Keseimbangan yang menjadi pehatian utama ketika memasang tali goci. Dan tidak semua orang dapat memasang tali goci dengan baik.
5. Saatnya Menerbangkan Ke Langit
Sore hari di gang menuju lokasi obyek wisata Watu Jaran, dukuh Poitan, Desa Jagalan, beberapa remaja dan anak-anak mulai berkumpul. Setelah tiupan angin yang diharapkan datang. Para remaja tersebut mulai menaikkan layangan bapangan  tersebut, satu per satu. Dan ketika layangan tersebut sudah terbang ke angkasa, terdenga suara sendaren yang khas mengikuti pergerakan layangan.
Di sisi lain beberapa remaja memasangkan beberapa lampu LED pada layangan bapangan miliknya. Yang kemudian diterbangkan ke langit bersama beberapa layangan bapangan lainnya. Dan ketika malam hari langit di dukuh Poitan tampak berkelap-kelip dengan nyala lampu LED yang menempel pada lanyangan bapangan. Dan setelah cukup lama terbang, sekitar pukul 21.00 WIB, satu per satu layangan tersebut diturunkan.

Jadi, demikian cara mengatasi kejenuhan belajar #dirumahaja dengan bermain layangan bapangan ala remaja Poitan. Selain berguna untuk mengasah kreativitas dan ketrampilan, juga dapat menjaga soidaritas serta kebersamaan di kalangan remaja tersebut.  Semoga bermanfaat dan menjadikan inspirasi bagi remaja lainnya.

Dimuat di kompasiana dengan judul yang sama:
https://www.kompasiana.com/bachtiar53568/5f01b25cd541df054a5b7722/mengatasi-kejenuhan-belajar-di-rumah-dengan-bermain-layangan-bapangan-ala-remaja-poitan

No comments:

Post a Comment