Kejenuhan
yang timbul sebagi dampak pandemi Corona bagi para remaja usia sekolah cukup
terasa. Aktivitas belajar mengajar di sekolah pun juga ikut terhenti dan para
remaja tersebut belajar online #dirumahaja. Maka untuk mengurangi kejenuhan
tidak adanya aktivitas belajar secara fisik. Bermain layangan bapangan menjadi
pilihan selain game online seperti yang dilakukan para remaja Poitan ini.
Kreativitas
Dan Kebersamaan
Dalam
bermain layangan bapangan bukan hanya sekedar menerbangkannya ke langit saja.
Tetapi krativitas dan kebersamaan dalam membuat layangan bapangan tersebut,
menjadi daya tariknya. Mulai dari membelah bambu hingga membuat pola dan desain
layangan tersebut, sebagaimana berikut:
1.
Memanfaatkan Sisa Bambu
Tidak
adanya aktivitas yang lain selain belajar, menimbulkan rasa bosan. Dan ketika
mendapatkan banyak batang bambu sisa renovasi atap bangunan rumahnya, Tian pun
mencoba berkreasi membuat layangan bapangan. Yang kemudian diikuti beberapa remaja dukuh Poitan lainnya, seperti;
Rama, Nanda dan kawan-kawan.
Para
orangtua pun tidak mempermasalahkan ketika para remaja tersebut bermain
layangan bapangan. Selain mendorong kreativitas juga dapat menghemat
pengeluaran kuota bermain game, seperti yang selama ini dilakukan. Selain itu dengan bermain bersama juga dapat
membangun solidaritas dan kebersamaan di kalangan remaja tersebut.
2.
Membuat kerangka Layangan
Sebelum
bermain layangan bapangan, Tian dan kawan-kawannya mulai memilih dan menyiapkan
bambu yang akan dibelah. Setelah bambu
yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya dibelah dengan panjang dan ketebalan
tertentu. Kemudian bilah bambu tersebut dibersihkan dari serat-seratnya yang
tajam.
Selanjunya
bilah-bilah bambu di susun dan diikat sesuai dengan model kerangka yang
diinginkan. Dan disinilah kreativitas para remaja tersebut mulai tampak. Selain
membentuk kerangka layangan, Tian dan kawan-kawan juga melengkapinya dengan
sendaren. Yang dapat menimbulkan bunyi khas ketika tertiup angin.
3.
Desain Pola Yang menarik
Setelah
kerangka layangan terbentuk sesuai dengan gaya dan kreativitas yang dimiliki
remaja dukuh Poitan tersebut. Maka, dilanjutkan dengan menempelkan kertas pada
kerangka layangan bapangan tersebut. kesabaran dan ketelatenan menjadi bagian
dari proses penempelan kertas minyak ini, agar tidak sobek atau rusak.
Agar
dalam bermain layangan bapangan semakin menarik. Maka, layangan tersebut diberi
pola desain dan warna yang unik dan menarik, sesuai kreativitas masing-masing. Serta
menjadi ciri yang membedakan kreativitas masing-masing remaja dukuh Poitan
tersebut.
4.
Pemasangan Tali Goci
Setelah
desain gambar dan pewarnaanya selesai, selanjutnya dilakukan pemasangan tali
gocinya. Yang selalu menjadi kunci utama agar layangan bapangan dapat terbang
dengan stabil adalah pemasangan tali gocinya. Keseimbangan yang menjadi
pehatian utama ketika memasang tali goci. Dan tidak semua orang dapat memasang
tali goci dengan baik.
5.
Saatnya Menerbangkan Ke Langit
Sore
hari di gang menuju lokasi obyek wisata Watu Jaran, dukuh Poitan, Desa Jagalan,
beberapa remaja dan anak-anak mulai berkumpul. Setelah tiupan angin yang
diharapkan datang. Para remaja tersebut mulai menaikkan layangan bapangan tersebut, satu per satu. Dan ketika layangan
tersebut sudah terbang ke angkasa, terdenga suara sendaren yang khas mengikuti
pergerakan layangan.
Di
sisi lain beberapa remaja memasangkan beberapa lampu LED pada layangan bapangan
miliknya. Yang kemudian diterbangkan ke langit bersama beberapa layangan
bapangan lainnya. Dan ketika malam hari langit di dukuh Poitan tampak
berkelap-kelip dengan nyala lampu LED yang menempel pada lanyangan bapangan.
Dan setelah cukup lama terbang, sekitar pukul 21.00 WIB, satu per satu layangan
tersebut diturunkan.
Jadi,
demikian cara mengatasi kejenuhan belajar #dirumahaja dengan bermain layangan
bapangan ala remaja Poitan. Selain berguna untuk mengasah kreativitas dan
ketrampilan, juga dapat menjaga soidaritas serta kebersamaan di kalangan remaja
tersebut. Semoga bermanfaat dan
menjadikan inspirasi bagi remaja lainnya.
Dimuat di kompasiana dengan judul
yang sama:
https://www.kompasiana.com/bachtiar53568/5f01b25cd541df054a5b7722/mengatasi-kejenuhan-belajar-di-rumah-dengan-bermain-layangan-bapangan-ala-remaja-poitan
No comments:
Post a Comment