Sunday, February 9, 2020

SEJARAH TERBENTUNYA KOMUNITAS SUNGAI POITAN BERSAMA UAD


Kali atau sungai Poitan merupakan sungai yang melintasi wilayah desa Jagalan, kecamatan karangnongko. Yang secara kebetulan dijadikan obyek wisata alam hasil rintisan para anggota komunitas Sungai Poitan. Yang dulunya tempat ini kumuh menjadi lebih tertata dengan lebih baik lagi.  
Wisata Alam Sungai Poitan, Jagalan Karangnongko

Minggu Pagi, 1 Desember 2019 Kali poitan berubah warna menjadi orange. Komunitas Kali Poitan yang berlokasi di  desa Jagalan ini mendapat kunjungan dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi dari Fakultas Psikologi Unversitas Ahmad Dahlan (UAD).

1. Sambutan Dosen Pembimbing
Dipimpin oleh bapak Dr. Hadi Suyono S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing para rekan mahasiswa dan mahasiswi. Dalam pengarahannya beliau menyampaikan agar para mahasiswa dan mahasiswi untuk mencari dan menggali informasi tentang komunitas kali Poitan, seperti; Srikandi Sungai Poitan, Sekolah Sungai Poitan, Jagalan Reaksi Cepat (JRC) dan Macan Arli (Mama Cantik Arisan di Kali).

2. Pemaparan Sejarah Terbentuknya Komunitas
Bapak Sukana, selaku bayan (perangkat) desa Jagalan, sangat infrmatif dalam memberikan penjelasannya. Diawali dari ibu-ibu warga RW 04, dukuh Poitan yang rutin setiap Sabtu sore melakukan bersih-bersih di sekitar bantaran sungai. Yang kemudian juga melibatkan para bapak dan pemuda (Krida Taruna) Poitan.
Pemaran dari bapak Sukana ketua Komunitas Sungai Poitan

Dukungan yang diberikan perangkat desa Jagalan kepada warga dukuh Poitan, sekaligus ikut mensukseskan program kali bersih dari kecamatan Karangnongko. Bantuan dari para komunitas sungai, Srikandi Sungai dan Sekolah Sungai sangat membantu dengan berbagai edukasi maupun sosialisasi kali bersih bebas BAB (Buang air Besar).

Kunjungan dari ibu Sri Mulyani selaku Bupati klaten dan Gubernur Jawa tengah bapak Ganjar Pranowo telah memberikan motivasi yang luar biasa bagi warga desa Jagalan, khususnya dukuh Poitan. Bahkan menurut bapak Sukana kunjungan dari Kementrian Lingkungan Hidup Pusat menjadi semangat untuk membangun kali Poitan sebagai obyek wisata edukasi.

Pemaran sdr Rafu berkaitan dengan keterlibatan generasi muda di komunitas sungai Poitan

3. Peran Krida Taruna Sebagai Motor Penggerak komunitas
Dilanjutkan penjelasan dari saudara Rafi yang mewakili komunitas Kali Poitan Junior yang menitik beratkan pada awal terbentuknya komunitas-komunitas kali Poitan. Dan peran pemuda-pemudi Krida Taruna di dalam komunitas kali Poitan.
Visi dan misi yang disampaikan saudara Rafi untuk meningkatkan nilai tambah dari sisi ekonomi dan edukasi bagi warga sekitar kali Poitan. Serta menjadikan kali Poitan menjadi sungai yang bersih dan menjadi sarana rekreasi, perpustakaan sekaligus laboratoirum pendidikan.

4. Diskusi Dan Tanya-Jawab
Sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan bapak Sukana dan saudara Rafi selaku narasumber, berjalan sangat komunikatif. Keingintahuan para mahasiswa dan mahasiswi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan terbentukya komunitas serta hambatan atau kesulitan yang dihadapi, juga daam penyelesaiannya.
Bersama ibu Betty selaku Kepala Desa Jagalan

5. Penutup Oleh kepala Desa Jagalan
Penjelasan yang jelas dan runtut dari para narasumber yang juga diselingi dengan canda tawa, sehingga sesi tanya jawab pun berjalan seru. Setelah kurang lebih 45 menit sesi tanya jawab pun berakhir. Ditutup oleh ibu Berty selaku kepala desa Jagalan, yang sangat mengapresiasi kunjungan para mahasiswa dan mahasiswi UAD.
Foto bersama penutup kunjungan para mahasiswa UAD Jogjakarta ke Sungai Poitan

Diakhiri dengan poto bersama para mahasiswa dan mahasiswi, bapak Hadi, Ibu Berty, Bapak Sukana, saudara Rafi dan seluruh rekan muda Krida Taruna desa Jagalan. Terimakasih untuk kunjungan rekan-rekan mahasiwa dan para dosen Unversitas Ahmad Dahlan Jogjakarta. Semoga kedepannya bisa bertemu kembali.

No comments:

Post a Comment